Orang Awam Bisa Beri Sanksi Israel dengan BDS

Tindakan boikot lebih sering merupakan aksi individual yang memberi hasil kolektif

Hidayatullah.com | Sahabat Al-Aqsha– Seorang aktivis pendukung Palestina asal Inggris, Hugh Lanning, mengemukakan pendapatnya mengenai kampanye Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) terhadap penjajah zionis ‘Israel’.

Menurut Lanning, seringkali terlupakan bahwa ada kata sanksi di dalam kampanye BDS. Di Inggris, tindakan boikot dan divestasi terhadap ‘Israel’ semakin marak, tetapi sanksi terhadap ‘Israel’ belum terdengar gaungnya.

Tindakan boikot lebih sering merupakan aksi individual yang memberi hasil kolektif. Seperti ketika orang-orang memilih untuk tidak membeli barang-barang produksi penjajah, supermarket akan berhenti menjual barang tersebut.



Beberapa contoh boikot yang berhasil adalah ketika figur berpengaruh seperti Stephen Hawking menolak pergi ke ‘Israel’, ditariknya barang-barang produksi ‘Israel’ dari banyak supermarket di Inggris, para pemegang saham perusahaan sekuritas G4S yang menarik sahamnya sebagai penolakan atas kerjasama G4S dengan penjara-penjara ‘Israel’, di area pemukiman penjajah, dan pos-pos pemeriksaan.

Sementara huruf D pada kampanye BDS berarti Divestasi, yakni mencoba mengajak institusi untuk tidak mengadakan kontrak kerjasama dengan ‘Israel’. Gerakan solidaritas terhadap boikot dan divestasi mendapat semakin banyak dukungan.

Kelemahan pada gerakan BDS ini adalah pada politik tingkat nasional. Kita perlu menunjukkan kepada pemerintah bahwa tindakan ‘Israel’ bukan lagi sekadar ‘tindakan melawan hukum’, melainkan ‘tindakan tersebut tidak dapat diterima dan tidak akan diberi toleransi’.

Bagaimana menyukseskan BDS? Gerakan solidaritas ini perlu dibuat menjadi lebih besar, lebih luas, dan lebih dalam di semua negara. Organisasi-organisasi seperti PSC (Kampanye Solidaritas Palestina) harus memiliki kapasitas untuk membawa kampanye BDS ke level yang lebih tinggi. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara menambah jumlah anggota dan mencari dukungan dana yang lebih besar. Persekutuan para pendukung Palestina juga harus diperluas, tidak hanya terdiri dari aktivis dan serikat dagang, tetapi juga dari para politisi, komunitas agama, dan bahkan para siswa.

‘Israel’ telah meningkatkan perhatian mereka terhadap BDS dengan membangun departemen khusus untuk melawan kampanye ini. Akan tetapi, nampaknya kampanye BDS ini belum cukup kuat karena belum mampu menghentikan penjajahan ‘Israel’ terhadap Palestina.

Sangat memprihatinkan karena dunia hanya diam melihat ‘Israel’ membangun tembok pembatas dan berlaku diskriminatif terhadap rakyat Palestina. Padahal dahulu ketika tembok Berlin masih ada, Ronald Reagan dengan tegas menyatakan kepada Gorbachev, “Jika kamu menginginkan kedamaian, robohkan tembok ini!” Sayangnya belum ada pemimpin dunia yang berani mengatakan ini kepada ‘Israel’. *

Rep: Administrator

Editor: Cholis Akbar

(nahimunkar.com)
Previous
Next Post »