Memang sudah jadi bahan kecurigaan segelintir orang mukmin dibelahan 
dunia ini bahwa semua produk-produk orang barat khususnya bangsa yahudi 
semuanya merujuk dan berlabel kepada pemujaan dajjal mata satu. baik itu
 sistem politik pemerintahan, hiburan sampai film kartun anakpun 
dicekoki ajaran dajjalisme. seperti film kartun satu ini. Lalu pokemon, 
naruto, tom and jerry ternyata mengandung ajaran Iluminasi (pemujaan 
setan dajjal). naudzubillah
Film
 kartun Avatar: Legend of the Aang (di AS namanya Avatar: The Last 
Bender) merupakan salah satu film kartun yang paling banyak peminatnya, 
bukan saja di Indonesia namun juga di negara-negara lain. Dari anak-anak
 yang jika bicara saja masih susah, sampai bapak-bapak yang beberapa 
rambutnya sudah mulai memutih. Hanya saja, saya belum pernah mendengar 
ada kakek-kakek yang suka nonton Avatar.
Serial
 film kartun Avatar banyak mengadopsi seni budaya, adat istiadat, dan 
mitologi dari benua Asia dalam penciptaan fiksinya. Avatar juga 
mencampur filosofi, bahasa, agama, seni bela diri, pakaian, dan budaya 
dari negara-negara Asia seperti Cina, Jepang, Mongolia, Korea, India, 
dan Tibet. Hal ini bisa dimungkinkan sebab kru dari film seri Avatar 
sendiri mempekerjakan konsultan budaya, Edwin Zane, untuk memeriksa 
naskah cerita.
Belakangan,
 ada yang menyatakan serial Avatar memuat misi tersembunyi untuk 
kepentingan Sang Dajjal. Sangat mungkin, penilaian ini berangkat dari 
pengakuan Sai Baba, manusia nyentrik dari Khurasan yang dianggap 
sebagian orang sebagai penjelmaan Dajjal di abad ke-21, yang memang 
mengaku sebagai Avatar (Sang Penyelamat). Benar tidaknya Sai Baba 
seorang Dajjal, wallahu’alam bishawab.
Ada
 pun mengenai misi tersembunyi dari serial kartun Avatar, hal ini bisa 
benar dan bisa pula tidak. Namun mengingat Avatar termasuk dalam film 
kartun jaringan Holywood (Nickelodeon), agaknya memang perlu dikritisi 
lebih lanjut. Sebab, film-film produksi Hollywood memang tidak pernah 
bebas nilai, selalu saja mengandung isme-isme yang aneh.
Wes
 Penre, salah satu tokoh artis AS yang ‘membangunkan’ kelompok musik 
cadas di AS di era 1980-an, menyatakan jika serial-serial besutan
 Walt Disney yang di luaran sepertinya aman-aman saja dipirsa sebenarnya
 mengandung pengajaran kepada anak-anak kecil tentang dunia magis dan 
ilmu hitam yang membahayakan keimanan. Wes Penre sudah bertobat dan kini
 giat melakukan pencerahan kepada khalayak AS dan dunia tentang 
bahayanya produk-produk Hollywood.
Tentang bahaya atau tidaknya serial Avatar memang perlu penelusuran yang lebih serius. Namun yang pasti, sinetron-sinetron made in Indonesia
 yang konyol, jauh dari realitas kehidupan rakyat kita, mengajarkan 
banyak kekerasan, membiasakan pola hidup pacaran (bahkan bulan Ramadhan 
kemarin ada sinetron yang perempuannya pakai cadar tapi tetap saja 
pacaran! Naudzubillah!), dan memperlihatkan kekayaan yang luar 
biasa, ini jauh lebih berbahaya dipandang dari segi akidah. Seolah-olah 
kesuksesan hidup di dunia ini semata-mata diukur dari banyak sedikitnya 
kita berhasil mengumpulkan harta kekayaan, tidak perlu bertanya dari 
mana asalnya, tidak perduli jika hal itu memiskinkan orang lain.
Acara-acara
 di teve selain sinetron juga konyol, merusak akidah, dan melecehkan 
intelektual. Hal ini bisa dilihat dari acara-acara seperti Extravaganza,
 dangut mania, idol-idol, paranoia, dan sebagainya. Bisa jadi, karena 
muatan acara di teve sekarang mayoritas diisi dengan acara yang merusak 
dan sama sekali tidak bermanfaat, banyak keluarga modern kini membuang 
pesawat tevenya dan menggantinya dengan rak buku yang diisi dengan 
buku-buku yang bermanfaat dan jauh lebih berguna kelak. Wallahu’alam bishawab.
sumber : www.eramuslim.com

ConversionConversion EmoticonEmoticon