
"Bila kelak saya menikah, maka saya harus tetap mengenakan Jilbab panjang dan lebar ketika di pelaminan" demikian papar istriku dahulu sebelum menikah. Dan alhamdulillah niat dan tekad istri saya ini terwujud, terbukti ketika kami menikah istriku tetap mengenakan jilbab panjang dan lebar. Alhamdulillah. 
Apa
 yang terjadi dengan istri saya kemungkinan juga dialami oleh istri 
sahabat yang lainya, betapa indahnya melihat istri kita mengenakan 
busana Muslimah Syar'i saat di pelaminan. 
Namun
 ternyata ada juga beberapa kejadian yang menimpa sahabat saya yang 
mengisahkan bahwa ketika menikah, istrinya menggunakan jilbab yang 
dililitkan kelehernya dan busana yang digunakan juga sangat ketat, 
berbeda dengan busana yang biasa dikenakan keseharianya. Mengapa hal ini
 bisa terjadi?
Sahabat saya ini menjawab : "akhi,
 ternyata waktu itu tidak ada busana pengantin yang menggunakan jilbab 
besar, semuanya jilbabnya kecil. Bahkan kami diketawai sama perias 
pengantin bahwa selama pengalaman merias pengantin berjilbab yah 
jilbabnya seperti ini dililit dan kecil (bukan besar dan panjang). 
Karena hari H pernikahan sudah dekat, akhirnya kami putuskan istri 
berjilbab pendek".
Dari
 alasan yang mengemuka, sebenarnya alasanya hanya masalah teknis dan 
sebenarnya sangat bisa disiasati jauh-jauh hari apabila memang ada 
kemauan. Kembali kepada azzam yang ada didalam diri, apakah benar-benar 
ingin mengenakan busana pengantin syar'i atau tidak.
Melalui
 tulisan ini, saya ingin mengajak kepada para ikhwan yang akan menikah 
agar membantu menguatkan azzam calon istrinya agar benar-benar 
memperhatikan mengenakan busana pengantin yang syar'i sebagaimana busana
 yang biasa dikenakan keseharian, jangan sampai pernikahan yang suci ini
 terkurangi keberkahanya hanya karena busana yang kita pakai malah 
melanggar dari tuntutan syar'i.
Sumber: http://www.islamedia.web.id/2014/01/alhamdulillah-istriku-tetap-berjilbab.html 
ConversionConversion EmoticonEmoticon