Cara Rahasia Agar Mudah Menghafal

Kegiatan belajar, termasuk menghapal, sangat dipengaruhi oleh otak. Setiap manusia memiliki otak yang terdiri dari otak kiri dan otak kanan. Keduanya memiliki fungsinya masing-masing. Otak kiri berfungsi untuk hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, juga merupakan pusat matematika. Sedangkan otak kanan berfungsi untuk hal-hal yang berkaitan dengan sosialisasi, komunikasi, interaksi dan pengendalian emosi. Pada otak kanan inilah terdapat kemampuan intuitif, merasakan, memadukan dan ekspresi tubuh, misalnya menyanyi, menari, melukis dan bentuk-bentuk kegiatan kreatif lainnya.

Nah, dalam diri setiap orang terdapat perbedaan mengenai bagian otak mana yang lebih dominan. Jika yang kiri lebih dominan, maka dia akan lebih fokus pada hal-hal yang bersifat logis dan eksak. Sedangkan jika otak kanan yang lebih dominan, maka orang itu biasanya lebih kreatif. Perbedaan tingkat dominasi bagian otak ini mempengaruhi seseorang dalam belajar dan menghapal. Setiap orang memiliki caranya masing-masing dalam menghapal tergantung dari tipe learner seperti apa seseorang itu sebenarnya, berikut tipe-tipe learner yang perlu Kamu ketahui:
1.    Auditory Learners. Kamu yang memiliki tipe belajar ini biasanya lebih mudah mencerna dan menghapal suatu informasi yang disampaikan dalam bentuk suara atau diucapkan. Lalu, bagaimana caranya agar dapat mudah menghapal bahan pelajaran yang tertulis dalam buku atau catatan?
§  Pertama, tarik napas dalam-dalam sebelum belajar. Lalu persiapkan materi yang hendak dipelajari . Singkirkan semua buku atau catatan yang tidak berhubungan dengan materi yang bersangkutan.
§  Kedua, cobalah untuk berkonsentrasi. Bacalah materi yang ada dengan mengucapkannya. Tidak perlu terlalu keras. Yang penting kamu bisa mendengar suaramu sendiri. Setelah dibaca beberapa kali, coba ulangi tanpa melihat buku. Seandainya ada yang terlupa, baca sekali lagi. Kali ini lebih fokus pada apa yang tadi kamu lupakan.
§  Ketiga, coba lebih kreatif dengan membuat sebuah lagu. Orang-orang yang termasuk auditory learners lebih dominan otak kanannya. Berarti, kamu adalah orang yang dianugerahi kemampuan untuk kreatif. Coba ganti lirik lagu kesayangan kamu dengan materi yang sedang dipelajari. Dengan demikian, kamu akan lebih mudah menghapalkannya karena menganggap itu adalah lirik lagu.
§  Keempat, setelah membaca sambil menghapal sekitar satu jam, cobalah untuk beristirahat sekitar 20 sampai 30 menit. Lalu, ulangi kembali mengucapkan bahan-bahan yang tadi telah dipelajari. Sebisa mungkin hindari melihat teks atau catatan. Jika benar-benar sudah lupa, baru baca kembali.
Kuncinya, jangan malas untuk mengulang dan mengulang kembali. Tipe pembelajar seperti ini memang membutuhkan ketekunan tersendiri.
2.    Visual Learners. Apakah kamu lebih mudah mengingat bentuk, wajah, atau gambar-gambar yang pernah kamu lihat. Jika ya, berarti kamu adalah tipe pembelajar seperti ini. Semua yang kamu lihat akan lebih mudah teringat daripada suara atau tulisan. Untuk visual learners, ada beberapa cara agar dapat menghapal dengan lebih mudah.

§  Cobalah mencari tempat yang tenang untuk belajar dan bebas dari hal-hal yang mudah membuyarkan konsentrasi. Konsentrasi para visual learners lebih mudah teralihkan jika ada hal-hal yang menarik perhatian mata mereka. Jadi, kalau kamu merasa seperti itu, sebaiknya matikan TV dan HP selama proses belajar. Kalau perlu, tutup juga pintu dan jendela kamar agar pandanganmu tidak mudah teralihkan.
§  Biasakan memberi warna-warna menarik pada bagian penting di dalam catatan atau buku teks kamu. Beri warna yang sama untuk kata-kata atau kalimat yang saling berkaitan. Dengan demikian, kamu akan lebih mudah menghapal bagian-bagian yang berwarna itu.
§  Saat proses menghapal, sesekali tuliskan apa yang sedang kamu hapalkan itu, khususnya bagian-bagian yang sangat penting atau mudah terlupakan. Ini memudahkan kamu dalam menghapal. Bila perlu, buatlah mind mapping mengenai materi yang sedang kamu pelajari.
3.    Tactile/Kinesthetic Learners. Orang-orang dengan tipe pembelajar seperti ini biasanya lebih mudah mencerna informasi sambil bergerak. Mereka lebih mudah mengingat jika materi-materi hapalan itu dibaca sambil menggerakk-gerakkan tangan. Orang-orang tipe ini juga selalu menggerak-gerakkan tangan jika sedang berbicara. Tapi, mereka pada umumnya tidak suka belajar di ruangan tertutup.
§  Ini berarti, yang kamu butuhkan adalah mencari tempat belajar yang nyaman bagi dirimu sendiri. Mungkin saja kamu lebih suka belajar di ruang tamu daripada di kamar.
§  Kamu juga harus kreatif. Bacalah materi-materi yang harus kamu hapalkan dengan melakukan gerakan-gerakan tertentu. Tidak hanya gerakan tangan, tapi juga mimik wajah. Usahakan membuat gerakan yang akhirnya kamu identikkan dengan sesuatu yang sedang kamu hapalkan. Misalnya, kamu membuat gerakan tangan membentuk sebuah hati untuk menggambarkan jantung.
§  Ulangi membaca beberapa kali, setelah itu ulang lagi hapalan itu tanpa melihat teks atau catatan.
4.    Reading Method Learners. Orang-orang dengan tipe pembelajar seperti ini tidak perlu cara khusus dalam menghapal. Mereka hanya perlu sering-sering mebaca materi berulang-ulang sampai hapal. Setelah itu, ulangi hapalan tanpa melihat teks atau catatan. Bisa juga kamu menuliskan poin-poin penting dari catatan itu saat membaca. Saat ada yang terlupa, kamu tinggal melihat poin-poin itu dan biasanya sudah mampu mengingat hal-hal lain yang mengiringinya.
Sebetulnya tidak ada hal yang tidak bisa dilakukan. Dalam menghapal, sangat dibutuhkan ketekunan dan kerajinan. Sebisa mungkin sediakan waktu setiap hari untuk membaca teks atau catatan yang diperlukan. Jika hanya melakukannya dengan sistem SKS alias sistem kebut semalam, maka kegiatan menghapal akan menjadi hal yang sangat menakutkan.
Hal-Hal diatas juga dapat dilakukan untuk menghafal Al-Quran
Selamat menghapal


Previous
Next Post »