Siapa juga yang suka dengan
spam? Banyak orang di dunia yang geram dengan spam namun hanya
segelintir yang mau menghabiskan waktunya untuk menjadi pembasmi spam.
Seperti kebanyakan orang kantoran lainnya, Daniel Balsam pun membenci
spam. Tidak seperti kebanyakan orang yang lebih memilih memencet tombol
'delete' untuk menghapus spam. Balsam lebih memilih untuk menuntut para
penyebar spam itu melalui jalur hukum.
Delapan tahun yang lalu, Balsam hanyalah seorang pekerja di bidang pemasaran. Saat menjalani profesi sebagai marketer, Balsam menerima banyak email yang tidak jelas asalnya, tidak jelas isi konten dan judul email yang kebanyakan adalah email promosi, serta yang paling penting adalah dia tidak menginginkan email-email ini sama sekali.
Emosi terhadap spam membuat ia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya, bersekolah hukum, dan membuat sebuah situs bertajuk Danhatesspam.com.
Dengan bekal itu semua ia pun menjalani hidup sebagai 'pembasmi spam', menuntut semua perusahaan yang membanjiri 'kotak inbox' surat elektroniknya dengan berbagai email tak penting. Kebanyakan spam email yang masuk berisi promosi dan penawaran terkait obat-obatan berharga murah, seks gratisan, dan paket liburan.
Delapan tahun yang lalu, Balsam hanyalah seorang pekerja di bidang pemasaran. Saat menjalani profesi sebagai marketer, Balsam menerima banyak email yang tidak jelas asalnya, tidak jelas isi konten dan judul email yang kebanyakan adalah email promosi, serta yang paling penting adalah dia tidak menginginkan email-email ini sama sekali.
Emosi terhadap spam membuat ia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya, bersekolah hukum, dan membuat sebuah situs bertajuk Danhatesspam.com.
Dengan bekal itu semua ia pun menjalani hidup sebagai 'pembasmi spam', menuntut semua perusahaan yang membanjiri 'kotak inbox' surat elektroniknya dengan berbagai email tak penting. Kebanyakan spam email yang masuk berisi promosi dan penawaran terkait obat-obatan berharga murah, seks gratisan, dan paket liburan.
ConversionConversion EmoticonEmoticon