Apa sajakah film romantis terbaik Indonesia yang pernah diproduksi dan ditayangkan di bioskop? Siapa sajakah para aktor dan aktris utamanya? Berikut adalah daftar dari Top10Indo tentang 10 Film Romantis Indonesia Terbaik yang bisa anda tonton bersama pacar, istri, atau orang-orang paling anda cintai di hari yang spesial seperti ulang tahun pernikahan, serta momen-momen menarik lainnya. Langsung saja, berikut daftarnya :
1. Eiffel, I'm In Love (2003)
Aktor :Samuel Rizal, Shandy Aulia
Sutradara : Nasri Cheppy
Sepertinya tidak salah apabila Paris disebut sebagai kota paling
romantis di dunia. Keindahan kota yang sangat artistik didukung dengan
unsur kesenian yang bertebaran di seluruh penjuru kota dari para seniman
jalanan, ditambah dengan iklim yang sejuk dan bahasa yang terdengar
penuh cinta. Hal-hal inilah yang membuat suasana cinta begitu terasa, apalagi di kota ini orang cenderung lebih bebas untuk mengekspresikan emosinya, seperti bergandengan tangan, berpelukan, bahkan berciuman.
Eiffel, I'm in Love adalah sebuah film yang berkisah tentang kisah cinta dua remaja, Tita dan Adit. Di awal hubungannya, mereka justru saling
cuek dan tidak menghiraukan satu sama lain. Baru setelah salah satu
pasangan harus pergi ke Paris, terasalah kerinduan yang menusuk hati.
Klimaks film terjadi ketika keduanya bertemu di Paris setelah mengalami
perjuangan yang sangat panjang, baik secara fisik maupun batin.
2. Heart (2006)
Aktor : Irwansyah, Nirina Zubir, Acha Septriasa
Sutradara : Hanny R. Saputra
Sebuah film romantis yang mengangkat tema klasik, yaitu cinta segitiga. Rachel yang sudah sangat lama
bersahabat dengan Farel ternyata diam-diam mememndam cinta. Sedangkan
Farel, alih-alih menyadari perasaan sahabatnya justru jatuh cinta pada
seorang gadis bernama Luna. Cerita menjadi makin dramatis ketika Rachel
didiagnosis menderita penyakit yang mematikan. Di detik-detik terakhir
kehidupannya, ia terus berusaha membantu Farel untuk mendapatkan hati
Luna sambil terus memendam perasaannya.
Film ini terlihat sangat romantis karena selain jalan cerita yang
dramatis juga didukung dengan kemampuan sang sutradara dalam menyusupkan
unsur-unsur bernuansa cinta yang sangat indah. Contohnya adalah
soundtrack film yang menyentuh hati serta lokasi shooting film yang
terlihat sangat indah.
3. Soe Hok Gie (2005)
Aktor : Nicholas Saputra, Wulan Guritno
Sutradara : Riri Riza
Soe Hok Gie memang bukan film bertemakan cinta. Unsur romantisme antara
sepasang kekasih (antara Soe Hok Gie dan Wulan) dalam cerita ini pun
sangat sedikit, namun berkesan. Yang lebih dominan justru romantisme
Gie dengan negara Indonesia yang sangat dicintainya, romantisme Gie
dengan idealismenya, dan romantisme Gie dengan alam Indonesia yang
akhirnya mengambil nyawanya. Unsur romantisme juga berkesan sangat kuat
dari puisi-puisi Gie yang dibacakan dalam film serta soundtrack lagu
yang sangat filosofis dan bermakna dalam.
Soe Hok Gie berkisah tentang perjuangan seorang aktivis keturunan di
tahun 60-an. Ia dengan berani menentang rezim pemerintah untuk
kepentingan rakyat melalui berbagai tulisan-tulisannya. Ia akhirnya
mengalami ajal secara misterius, dalam sebuah pendakian di Gunung
Semeru.
4. Ada Apa Dengan Cinta (2002)
Aktor : Nicholas Saputra. Dian Sastrowardoyo
Sutradara : Rudi Sudjarwo
Sebuah film yang menjadi tanda kebangkitan kembali dunia perfilman
Indonesia yang sebelumnya sempat lama vakum. "Ada Apa Dengan Cinta"
berkisah tentang kehidupan dua remaja SMA, Rangga dan Cinta. Rangga
adalah remaja pendiam, ketus, dan banyak menghabiskan waktunya untuk
membaca buku dan membuat berbagai tulisan. Cinta sebaliknya, adalah
sosok siswi yang sangat populer dan aktif di sekolahnya. Pada akhirnya,
mereka berdua saling jatuh cinta setelah mengalami hubungan yang rumit
dan penuh dengan konflik.
Daya tarik utama film ini tentunya adalah Nicholas Saputra dan Dian
Sastrowardoyo. Keduanya mempunyai kemampuan akting yang luar biasa,
dan mampu membuat para penonton benar-benar terhanyut di dalam cerita.
Tak salah memang bila film ini disebut sebagai film paling revolusioner
yang pernah diproduksi oleh sineas Indonesia.
5. LoVe (2008)
Aktor : Sophan Sophiaan, Widyawati, Luna Maya, Surya Saputra, Wulan Guritno, Fauzi Baadila, Acha Septriasa
Sutradara : Kabir Bhatia
Sebuah film cinta yang sangat berbeda konsep dari film romantis
kebanyakan dan dengan sangat cerdas disutradarai oleh sineas asal
Malaysia, Kabir Bhatia. Dalam film ini, anda tidak akan menemukan
sebuah kisah cinta, namun 5 kisah cinta sekaligus yang tidak saling
berhubungan satu sama lain. Yap, walaupun ada 5 cerita yang terpisah,
film ini sama sekali tidak menjadi sebuah film yang membingungkan. Plot
cerita dikemas dengan apik sehingga para penonton akan dengan mudah
terhanyut mengikuti alur dan diaduk-aduk emosinya ketika menyaksikan
berbagai drama dalam setiap kisah cinta.
Kelebihan lain dalam film ini adalah banyaknya aktris dan aktor
Indonesia papan atas yang terlibat di dalamnya. Penampilan mereka pun
bukan hanya "sekedar tampil" saja, namun juga memberikan kualitas aktor
yang prima sehingga sangat bisa dinikmati oleh para pecinta film
Indonesia.
6. Claudia | Jasmine (2008)
Aktor : Kirana Larasati, Kinaryosih
Sutradara : Awi Suryadi
Film yang mencerminkan kondisi klasik yang sering dihadapi oleh wanita Indonesia.
Jasmine adalah seorang wanita yang sedang menghadapi konflik pribadi
yang berhubungan dengan dirinya, masyarakat sosial, dan terutama
keluarganya. Di usianya yang sudah mendekati 30 tahun, ia belum
menemukan seorang pria yang bisa membalas cintanya, padahal tekanan
datang dari berbagai pihak yang menuntutnya untuk segera menikah.
Sebaliknya, Claudia adalah gadis naif yang baru beranjak dari usia
remaja, dan baru saja menemukan sosok pangeran tampan yang menjadi
kekasihnya.
Faktor
terbaik dalam film ini adalah ending yang sama sekali tidak diduga.
Tentunya tidak etis bila saya mengungkapkan ending tersebut di sini,
namun pada intinya, ending tersebut bisa menarik suatu hubungan dari
kisah antara Claudia dan Jasmine yang terkesan saling tidak berkaitan.
7. 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta
Aktor : Reza Rahadian, Laura Basuki
Sutradara : Benni Setiawan
Kembali,
sebuah film yang mengangkat permasalahan cinta yang sering muncul di
kalangan masyarakat Indonesia. Kali ini berfokus pada masalah perbedaan
agama antara dua sejoli yang saling mencintai, Rosid dan Delia.
Perbedaan keyakinan ini menjadi sumber konflik yang tidak hanya
melibatkan sepasang kekasih ini, namun juga keluarga mereka dan
masyarakat sekitar. Rasa cinta mereka terus menerus diuji dengan
perbedaan doktrin, prinsip hidup, serta norma-norma ketuhanan yang
dipandang secara berbeda. Belum lagi tekanan dari masyarakat yang
menganggap hubungan mereka sebagai suatu hal yang negatif sebelum salah
satu dari mereka mengubah keyakinannya.
Film
ini menunjukkan potret real kehidupan percintaan di masyarakat kita,
yang mungkin anda sendiri juga pernah mengalaminya. Hubungan yang serba
dilematis di mana kita dituntut untuk mengorbankan salah satu hal yang
sangat kita cintai, keyakinan atau sang kekasih. Adakah jalan tengah
atau solusi yang bisa membuat mereka bisa mempertahankan cintanya
sekaligus menjaga keyakinannya? Saksikan saja filmnya jika anda
penasaran.
8. Arisan (2003)
Aktor : Tora Sudiro, Surya Saputra, Cut Mini Theo, Aida Nurmala
Sutradara : Nia Dinata
Salah
satu film Indonesia paling kontroversial yang mengangkat tema tentang
cinta sesama jenis antara Nino dan Sakti. Memang, film tentang gay ini
juga sepertinya kurang pas jika dimasukkan ke dalam kategori film paling
romantis. Namun jika anda lihat lagi, sebenarnya "Arisan" tidak semata
berkisah tentang kisah cinta kaum gay. Film ini juga menunjukkan
tentang bagaimana "hambarnya" kehidupan cinta antara dua pasangan yang
sudah mapan, yang belum juga dikaruniai anak. Ada pula kisah pahit
seorang istri yang dikhianati oleh suaminya.
Intinya,
"Arisan" bisa dianggap sebagai sebuah film yang romantis apabila kita
melihat nilai filosofinya. Film ini menunjukkan bahwa cinta adalah
suatu entitas yang tidak mengenal batasan dan bisa mendobrak
standar-standar yang ditetapkan oleh norma sosial seperti status
ekonomi, status sosial, bahkan gender,
9. Cin(T)a (2009)
Aktor : Sahat Gultom, Saira Jihan, Sunny Soon
Sutradara : Sammaria Simanjuntak
Konflik
utama yang diangkat dalam film ini adalah perbedaan ras. Bercerita
tentang kehidupan mahasiswa etnis Batak keturunan Cina yang dan
mahasiswi cantik bernama Annisa asal Jawa. Keduanya saling mencintai,
namun terbentur oleh tembok perbedaan etnis yang melatrar-belakangi
perbedaan-perbedaan lain seperti agama, tradisi, dan prinsip hidup.
Film ini dikisahkan dengan sudut pandang berbeda, yang membuat kita
seolah melihat dari sudut pandang yang berbeda, di mana kita cenderung
untuk melihat perbedaan-perbedaan kecil dan menjadikannya sebagai suatu
hal untuk menghancurkan satu kesamaan yang lebih indah dan agung.
Film Cin(T)a berkisah tentang kehidupan
plurarisme yang sebenarnya adalah suatu bentuk keindahan. Mungkin
sudut pandang manusia yang terlalu naif inilah yang membuat keindahan
yang diciptakan Tuhan terlihat kompleks, bahkan hina.
10. Habibie & Ainun (2012)
Aktor : Reza Rahadian, Bunga Citra Lestari, Bunga Citra Lestari
Sutradara : Faozan Rizal
Film ini lebih dari sekedar cerita
cinta. "Habibie & Ainun" adalah sebuah film yang memberikan
definisi baru untuk sebuah kata yang disebut "cinta". Dalam film ini,
yang disebut "cinta" bukanlah perasaan yang muncul di dalam hati yang
semata ditimbulkan oleh ketertarikan pada lawan jenis. Cinta adalah
perjuangan, pengabdian, dan kesetiaan. Cinta tidak hanya ditujukan
kepada pada kekasih kita, namun juga untuk ideologi dan idealisme kita
yang secara konsisten kita pertahankan walaupun menuntut pengorbanan
bahkan mengundang cercaan.
Dalam film ini, anda bisa menyaksikan
bagaimana rasa cinta Pak Habibie terhadap negara Indonesia serta
perjuangannya untuk mengharumkan negeri ini. Anda juga bisa melihat
keindahan cinta antara Pak Habibie dan Ibu Ainun yang saling mengisi,
mendukung, dan melengkapi satu sama lain. Sangat indah menyaksikan
pasangan yang tetap saling mencintai, bahkan hingga usia lanjut. Kisah
cinta ini bertahan puluhan tahun, hingga pada akhirnya Ibu Ainun
meninggal dunia dan meninggalkan duka mendalam bagi Pak Habibie. Kini,
ia hanya sendirian, namun cintanya untuk Indonesia akan terus bertahan
hingga sang maut menjemputnya.
ConversionConversion EmoticonEmoticon