Mempunyai tumpukan lemak di perut alias perut buncit tidak hanya membuat tampilan fisik kita menjadi kurang bagus, tapi juga membuat kesehatan tubuh kita menjadi terganggu.
Lemak yang menumpuk di bagian perut merupakan jenis lemak yang berhubugan dengan beberapa masalah kesehatan seperti kolesterol tinggi, insulin tinggi, trigliserida tinggi, tekanan darah tinggi dan masalah lainnya.
Ada beberapa penyebab terjadinya obesitas central, istilah medis untuk pertu buncit, antara lain:
- Faktor genetik
- Kebiasaan konsumsi makanan berlemak dan berkalori tinggi
- Berat badan yang berlebih
- Kurang olahraga dan aktivitas fisik
- Stres
- Otot perut yang lemah
- Kelebihan hormon
Berikut 9 Bahaya Punya Perut Buncit :
1. Penurunan fungsi paru
Tahun lalu, tim peneliti Finlandia menemukan bahwa lingkar pinggang yang besar berkaitan dengan penurunan volume dan fungsi paru-paru. Seiring waktu, penurunan fungsi paru ini dapat menyebabkan penyempitan saluran nafas dan penyakit paru-paru kronis seperti asma pada akhirnya.
2. Degenerasi arteri
Studi lain di tahun 2012 menemukan hubungan yang signifikan antara obesitas perut dan tingginya insiden arthrosclerosis dan kekakuan arteri. Para peneliti mempelajari individu dengan obesitas abdominal (perut buncit) dan obesitas umum, serta individu yang sehat, dan menemukan bahwa untuk setiap kenaikan 0,1 dalam rasio lingkar pinggang, semakin masalah arteri memburuk.
3. Gula darah terganggu
Lemak visceral, lemak yang ditemukan pada perut buncit, menghasilkan sejumlah hormon yang dapat mendatangkan malapetaka pada sistem metabolisme. Hormon ini dapat memicu perubahan pada reseptor insulin dalam tubuh, yang membuat insulin mulai menjadi kurang efektif dalam membantu mengatur gula darah. Hal ini, tentu saja salah satu penyebab utama diabetes.
4. Dementia dan Penyakit Alzheimer
Apa yang terjadi pada usus dapat memiliki efek besar pada otak. Sebuah studi tahun 2010 menemukan bahwa rasio pinggang-pinggul, serta adanya lemak visceral abdomen, dikaitkan dengan volume otak yang rendah. Volume otak yang rendah pada gilirannya telah dikaitkan dengan demensia (pikun) umum dan juga dapat menjadi faktor yang berkontribusi pada penyakit Alzheimer.
5. Kolesterol tinggi
Lemak visceral dapat berubah menjadi asam lemak bebas oleh tubuh, yang menghasilkan produksi LDL (juga dikenal sebagai kolesterol jahat) dan trigliserida. Selain itu, asam lemak bebas juga mengurangi tingkat tubuh HDL (juga dikenal sebagai kolesterol baik).
6. Meningkatkan Resiko Kebutaan
Studi dilakukan dengan memonitor perubahan ukuran pinggang lebih 21 ribu pria dan wanita usia 40 hingga 69 tahun. Pengamatan selama beberapa tahun ini juga mendata jumlah partisipan yang mengembangkan gejala age-related macular degeneration (AMD) atau gangguan penglihatan seiring pertambahan usia.
Hasil studi menunjukkan, rasio yang sehat untuk ukuran pinggang dibanding pinggul adalah 0,95. Pertambahan rasio 0,1 meningkatkan risiko AMD pada pria sebesar 75 persen.
7. Kematian Dini
Menurut Centers for Disease Control (CDC), sekitar 300.000 kematian per tahun di Amerika diperkirakan terjadi berkaitan dengan obesitas. Orang yang mengalami obesitas memiliki 50-100% peningkatan risiko kematian dini dibandingkan dengan orang dengan berat badan yang sehat.
8. Penyakit Jantung
Risiko serangan jantung, gagal jantung, kematian mendadak, ataupun nyeri dada akibat penyakit jantung meningkat pada orang yang kelebihan berat badan (overweight) atau obesitas. Obesitas juga dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, kadar trigliserida yang tinggi, dan penurunan kolesterol HDL (kolesterol baik).
9. Meningkatkan Resiko Impoten Bagi Pria
Lemak yang suka ‘berkumpul’ di perut adalah lemak visceral atau intra-abdomen, yaitu lemak yang berhubungan dengan kolesterol tinggi, insulin tinggi, trigliserida tinggi, tekanan darah tinggi dan masalah lainnya. Tak hanya itu, pria berperut buncit bahkan 4 kali lebih mungkin mengalami impotensi ketimbang pria berperut rata.
ConversionConversion EmoticonEmoticon