Wajibkah Memakai Kaus Kaki Bagi Muslimah?


 "Kak, mau kemana?," tanya Naura heran.
"Ke teras, Dek!," jawab kakaknya singkat.
"Loh? Kok pakai kaos kaki?"
"Kan di luar mungkin saja ada non mahram yang lewat, Dek"
"Wkwkw.. Kayak mau ke sekolah aja ih!," 

Pernahkah kita mendapati respon seseorang seperti Naura? Atau bisa jadi kita pernah bersikap sepertinya?
Kita mungkin sering menemui akhwat yang dari atas sampai mata kaki tertutup rapi namun sayangnya kulit kaki masih jelas terlihat. Di sekolah dan di lingkungan rumah, saya masih sering bertemu akhwat-akhwat yang bertanya "Memangnya kaki termasuk aurat ya?"
Untuk temukan jawabannya, yuk baca dalil-dalilnya..


“Dan janganlah mereka ( perempuan ) membentakkan kaki ( atau mengangkatnya) agar diketahui perrhiasan yang mereka sembunyikan” {Q.S. An-Nur : 31}
Dalam ayat ini, kita tidak diperbolehkan menampakkan kaki dan menghayungkan / melenggokkan badan mengikut hentakkan kaki. Karena kaki termasuk aurat jadi wajib di tutup. 

“Barangsiapa yang memanjangkan kainnya karena sombong, maka Allah tidak akan melihatnya.” Ummu Salamah bertanya : ‘Wahai Rasulullah, apa yang harus dilakukan oleh para wanita dengan ujung pakaian mereka?’ Beliau menjawab : ‘Kalian boleh memanjangkannya sejengkal.’ Ummu Salamah bertanya lagi : ‘Jika begitu, maka kaki mereka akan terbuka!” Beliau menjawab, “Kalian boleh menambahkan satu hasta dan jangan lebih.” (HR. At-Tirmidzi dan An-Nasai) 

Dari hadits di atas, Ummu Salamah bertanya ‘Jika begitu, maka kaki mereka akan terbuka!,” dari kalimat tersebut sudah jelas bahwa kita tidak boleh membiarkan kaki terbuka karena kaki merupakan aurat kaum hawa.

Walaupun nampak sepele, menutupi kaki dengan kaos kaki atau dengan pakaian yang dirasa mampu menutupi kaki agar tak tersingkap merupakan bentuk pemahaman seorang muslimah mengenai agamanya. Dengan mengenakan kaos kaki, seorang muslimah memperlihatkan komitmen dan kekuatannya dalam menjaga ‘izzah atau kehormatannya. 

Jadi masih tak khawatirkah kita jika tidak mengenakan kaos kaki atau sengaja tidak menutupi kaki ketika ingin sekedar bersantai di teras, pergi ke warung yang mungkin hanya lima langkah dari rumah, atau tidak mengenakan kaos kaki setelah wudhu padahal mungkin saja akan ada non mahram yang melihat? Hehe..

Mungkin pada awalnya terasa berat dan repot, tapi jika dilalui dengan ikhlas karena cinta kepada Allah, maka in syaa Allah lama kelamaan akan terasa nyaman dan aman bahkan kita merasa ketakutan ketika lupa mengenakannya. Yuk sama-sama bermuhasabah, ukhti fillah~ ^^

Di sunting Oleh Muh. Aldy Jabir [Salah Satu Admin ILMU PELAJAR ]
Previous
Next Post »