Sejarah J'rocks



J'Rocks, band yang terbentuk 9 november 2003 digawangi Iman Taufiq Rahman [vokalis+gitaris kelahiran Jakarta, 19 Juli 1982], Sony Ismail Robbayani [gitaris kelahiran Jakarta, 24 September 1983], Swara Wima Yoga [basis kelahiran Jakarta, 29 November 1981], dan Anton Rudi Kelces [drummer kelahiran Jakarta, 17 Agustus 1982]


. Mereka2 anak muda yang membawa ideologi music jepang atau lebih dikenal j-song. Di awal 2004, dari Jakarta mereka mengadu nasib di sebuah ajang pencarian bakat “Nescafe get started” di kota bandung. Hasilnya gak tanggung2, mereka berhasil menyabet gelar jawara di event tersebut. Dengan predikat tersebut, berhasil membawa mereka ke pihak aquarius untuk rekaman album. Lahirlah album “topeng sahabat” pada tahun 2005 dan dilanjutkan dengan mengisi 2 lagu di OST Dealova yaitu “in to the silent” dan “serba salah”. Pada 2007 muncul album “spirit”, beda dengan sebelumnya, album ini memasukan macam2 beat dan aliran musik seperti jazz, Rock 'n Roll (Juwita Hati), Waltz/ Victorian (Tersesal), Blues, Classic, ballad dan masih banyak lagi. Di album kedua ini, J-Rocks juga menampilkan Prisa.


Pada awalnya, mereka muncul dengan nama” j-rockstars” atau disingkat “JRS”. Nama tersebut terinspirasi dari sebuah stiker bertuliskan “rockstar”, dengan harapan suatu saat akan menjadi Rockstar. Akhirnya karena permasalahan pengucapan nama “j-rockstars” disingkat menjadi “j-rocks”. Nama ”j-rockstars” sendiri akhirnya menjadi nama fans “J-ROCKS”.

Dengan munculnya j-rocks, terjadi perdebatan di dunia maya antara JRS (fans fanatik j-rocks) dengan mereka pecinta musik2 jepang khususnya laruku yang menamakan diri mereka anti JRS.
Para anti JRS membenci JRS dengan satu alasan utama, yaitu musik mereka terlalu dekat dengan L’Arc~en~Ciel atau Laruku, band rock legendaris Jepang yang telah berumur 12 tahun lebih tua. Lebih parahnya lagi, j-rocks dicap sebagai plagiator Laruku, baik dari segi musik hingga style mereka. Di mata anti JRS, mereka selalu menyamakan personel j-rocks dengan personel Laruku, seperti Sony dengan Ken [gitaris Laruku], Wima dengan Tetsu [basis], Anton dengan Yuki [drummer], dan yang paling sering dicecar oleh tudingan plagiat adalah Iman yang dianggap sangat "Hyde wannabe", dari segi style dan gaya bermusik, bahkan suara falsetto Iman selalu dibandingkan dengan vokalis Laruku tersebut.
J-rocks sendiri menjawab dengan santai hujatan itu, dengan mengatakan mereka memang fans dari laruku dan musik mereka memang ter-influence dari band jepang tersebut.
Beruntung perdebatan itu hanya terjadi di dunia maya, pada kenyataannya live show j-rocks aman2 saja, tidak ada gangguan berarti dari oknum yang menyatakan anti kepada mereka.

Pada tahun 2008, diselenggarakan sebuah pagelaran musik bertajuk “A MILD LIVE SOUNDRENALINE free your voice 2008”. Dimana j-rocks menjadi salah satu pengisi acaranya yang diselenggarakan di 5 kota besar di Indonesia. Selain konser musik yang diadakan dari siang hingga dini hari ini, panitia juga memberikan penilaian terhadap kreativitas yang dilakukan para pengisi acara yang mana pemenang akan mendapatkan kesempatan rekaman di abbey road inggris. Setelah melalui proses panjang, terpilihlah j-rocks sebagai pemenang.

Panitia memberikan penilaian lebih terhadap penampilan j-rocks yang dianggap kreatif, inovatif, unik dan yang pasti sesuai dengan tajuk acara “free your voice”, j-rocks dianggap jujur menyampaikan suara2 mereka. Dengan rekaman di abbey road, j-rocks berhasil mensejajarkan diri mereka dengan band legendaris “ the beatles”, dimana abbey road memang sangat identik dengan nama besar “the beatles”. Perjalanan j-rocks memang sangat panjang hingga mereka mampu mampu terus berkarya hingga saat ini. Seperti kata “anton” sang drummer, salah satu arti dari kata “J” dari kata “J-ROCKS” adalah jujur. Kejujuranlah yang membawa mereka sampai pada titik sekarang ini. Dan akhirnya kita tinggal menunggu hasil mini album yang akan mereka realease sepulang dari abbey road.

DON’T MISS IT !!!
Previous
Next Post »